Wuku Kuningan - Batara Indra
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq3C74pFgCDueMsQDxrL9wkEDroWbM1mm-IsVlwz89IoEr9Bi6-5l9N14M9Ix3r8kubzCpe0-y7P9qKF43bH7ecUnw6Sh-mRGjbqg3J3de_BJzPtklD079C0PXQYFzVNg6cIaksAeluq8/s1600/wuku-kuningan.jpg)
Wuku Kuningan mengambil nama dari anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. nomor sepuluh.
Penggambaran Wuku Kuningan menurut keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Raden Kuningan (kiri) menghadap Batara Endra.
Pohonnya adalah pohon Wijayakusuma, burungnya adalah burung Urang-urangan
Ciri-ciri, keberuntungannya, Perwatakan dan sikap Wuku Kuningan menurut primbon jawa adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Indra yaitu:
Dewa yang menaungi wuku Kuningan adalah Batara Endra
Kelebihannya: luhur budinya, berwibawa, manis tutur katanya, hemat, tertib dan teliti dalam pekerjaan
Kekurangannya: cenderung pelit, sifatnya tertutup, suka menyendiri, menjauhi keramaian
Kayunya adalah kayu Wijayakusuma. Wataknya rahayu atau selamat, jeli dalam mengamati segala sesuatu
Burungnya adalah burung Urang-urangan yang mempunyai watak trampil dalam hal pekerjannya, namun pemalu dan mudah tersinggung
Gedong tertutup yang berada di belakang menggambarkan bahwa Wuku Kuningan lekat dengan harta miliknya
Bencananya : dikucilkan oleh lingkungan masyarakat
Hari naas : Jumat Wage.
Hari baik : tidak jelas.
Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat sega punar atau nasi kuning sapitrah (3,5 kg) dengan cara diliwet/dimasak dengan cara di-dang (memakai kukusan), Lauknya rancapan daging kerbau dimasak basah, disertai doa keselamatan.
Selain itu, selama 7 hari yang bersangkutan tidak boleh pergi ke arah Barat, karena letak Kala berada di Barat menghadap Timur.
Posting Komentar untuk "Wuku Kuningan - Batara Indra"